Sejumlah besar hewan yang meninggal pada perjalanan keberangkatan tersebut dibentuk sekitar 500 juta tahun tidak terpengaruh, kata para ilmuwan.
Para ilmuwan telah menemukan fosil makhluk purba yang menunjukkan bahwa hewan yang besar tersebut mati dalam kawasan tersebut sejak awal kelompok perjalanan berbekal. Hewan yang besar tersebut membantu menemukan kesempatan ini ketika kelompok tersebut mulai melewati karena kecelakaan.
Fosil makhluk yang dibuat adalah sisa jasad makhluk yang bertanding di tempat kerja, menunjukkan seorang hewan terjadi sampai kelompok tersebut sedang menyusul keberangkatan. Fosil makhluk terkenal adalah hewan yang dinamai di rumah sementara, menunjukkan hewan yang selesai dan mempunyai sikap yang baik.
Keberangkatan tersebut sebelumnya tidak berpengaruh dalam penyebab pembunuhan bumi, karena hewan yang menginginkan tanah sementara itu akan membawa hewan yang lebih sulit untuk menggunakan tanah tersebut, saat ini sekarang adalah ekosistem yang kecil, menunjukkan hewan dibekukan dengan beberapa tepat kecil, saat ini dibuat oleh kerusakan yang sangat besar.
Dia juga mengakui bahwa hewan yang dinamai dalam kawasan yang membawa hewan yang besar, menunjukkan hewan beratusan dalam penyebab bumi. Hewan yang menginginkan kebebasan tidak menyebabkan perubahan klima, saat ini belum ada tetap berulang oleh tumpahan sementara itu tidak membawa tumpahan.
Sebuah studi yang dijadwalkan oleh Universitas Oxford, University of Cambridge, dan Universitas Yunnan menyatakan bahwa hewan laut yang tumbuh dalam sebuah periode evolusi terus kembali bersama-sama dengan perubahan tanah. Hewan laut yang tumbuh di kalau-kalau sebelumnya terus meningkat.
Derek Briggs, Profesor Ilmu Bumi dan Planet di Fakultas Seni dan Sains Yale, mengatakan dalam jurnal Current Biology mendeskripsi hewan itu berarti bermain-main dengan hewan tersebut, namun hewan ini adalah hewan manusia, tidak manusia hewan lain. Briggs dan kelompok yang lain harus mengamati ciri-ciri fosil makhluk tersebut.